ANALISIS LOKASI INDUSTRI


Pada dasarnya Teori Lokasi adalah sebagai dasar analisis. Model pertama yang berkembang menyangkut biaya transportasi dan jarak, kemudian berkembang lagi dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang lebih kompleks yaitu mengenai pelaku usaha ekonomi, kondisi lingkungan makro dan perbedaan karakteistik wilayah. Cakupan teori lokasi meliputi lokasi industri yang merupakan pendekatan deterministic Weberian dan pendekatan perilaku. Banyak Teori Lokasi dari para ahli ekonom seperti Teori Von Thunen, Weber dan Teori Losch. Dalam lokasi industri yang membahas adalah Teori Weberian dan Teori penyusutan biaya. Dalam proses industri memerlukan pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan skala dan teknik produksi serta pentingnya input lainnya. Faktor-faktor lokasi diantaranya adalah terkait dengan faktor biaya, maksudnya disini biaya produksi dan biaya distribusi.
Dalam pengolahan lokasi industi memiliki karakteristik dan elemen industry yang mengandung esensi tramsformasi benda (matter), baik dengan proses fisika maupun kimia, menjadi sesuatu yang nilai/utilitasnya lebih besar. Proses dalam industri pengolahan digambarkan dengan pertama input yang masuk berupa bahan baku kemudian diolah melibatkan tenaga kerja dan modal kerja yang menghasilkan produk, dan perlakuan terakhir adalah hasil atau produk tersebut dipasarkan di pasar. Dari proses bahan baku sampai produk jadi dan akan ddistribusikan semua tidak lepas dari input transportasi. Akibat dari proses tersebut sehingga ada tiga elemen yang menjadi dasar pengambilan keputusan yaitu :
1.       Skala operasi; berapa jumlah produk yang dihasilkan dan pada tingkat harga berapa produk akan dijual
2.      Teknik produksi; kombinasi dari beberapa input (tenaga kerja, modal, mesin) yang dipilih untuk proses produksi
3.      Lokasi pabrik; di mana proses pengolahan akan dijalankan
Skala dan teknik produksi menentukan prefensi lokasi kegiatan industri. Pertimbangan dalam pemilihan skala dan teknik ini akan bergantung dari kombinasi di antara elemen-elemen yang berkaitan dengan input misal tenaga kerja dengan teknik produksi, dan juga elemen-elemen yang terkeit dengan struktur biaya. Skala dan teknik ini mempunyai beberapa konsep dasar yaitu marginal cost, total cost, dan average cost. Marginal cost merupakan penambahan biaya atau keuntungan yang didapatkan apabila terjadi penambahan satu unit output. Total cost adalah jumlah biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya input produksi dan biaya pemasaran, biaya transpor dan lain-lain biaya. Sedangkan Average Cost atau biaya rata-rata adalah total biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output produksi. Skala produksi atau production scale selalu berhubungan dengan interaksi antara biaya dan keuntungan. Karena pada dasarnya semua itu berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu ada kondisi yang menggambarkan di mana penambahan output produksi masih menjanjikan keuntungan atau tidak yang disebut skala ekonomi atau non ekonomi (Economies/diseconomies of scale). 
Semakin besar output (atau output lebih besar dari 7), justru terjadi penurunan keuntungan. Jadi, skala produksi menentukan besarnya keuntungan. Ada perbedaan antara lingkungan dengan persaingan sempurna ataupun tidak. Semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor produksi seperti bahan baku, lahan, tenaga kerja, modal, skala produksi, biaya transportasi, managemen dan lain-lain.


Dalam pemilihan lokasi industri terdapat 2 cara analisis yang dapat digunakan yaitu :
1.       Plant Analysis
Yaitu evaluasi terhadap faktor-faktor lokasi( apa yang paling berpengaruh dan apa yang tidak berpengaruh), penentuan keputusan lokasi, analisis wilayah pasar dan kemampuan daya saing industri dan kompetitor lain, dan penentuan alternatif lokasi. Yang digunakan dalam plant analysis ini diantaranya adalah analisis logistic(titik produksi & pergudangan,rencana ekspansi jangka panjang,modus transpor yang sesuai dengan permintaan),analisis produksi(karakteristik umum proses produksi,kebutuhan bahan baku, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan listrik dan utilitas lain), analisis pasar(bagaimana segmentasi pasar, analisis persaingan), preferensi terhadap aspek manajerial tertentu, spesifikasi untuk pengembangan pabrik baru ,analisis biaya untuk pabrik yang sekarang ada

2.      Field Analysis
Yaitu mengurangi atau menyeleksi beberapa aspek yang ada pada beberapa lokasi yang potensial untuk dipilih, menggunakan evaluasi kewilayahan, komunitas dan tapak. Analisis wilayah yaitu lokasi-lokasi yang memberikan tawaran biaya transpor rendah,seleksi wilayah-wilayah potensial, analisis beberapa faktor yang variabel (kondisi politis, keamanan, insentif dan pajak, industri yang sudah ada, dll), pemilihan wilayah terseleksi. Analisis komunitas diantaranya deskripsi secara umum, pertumbuhan populasi, iklim industri yang ada, fasilitas pendukung. Analisis tapak (tanah, drainase, biaya pematangan lahan dan lain-lain). Seleksi lokasi akhir (proposal biaya, perbandingan dengan lokasi sekarang, penentuan akhir).

Kesimpulan
Pemilihan lokasi industri memeiliki arti yang sangat penting sebab akan mempengaruhi perkembangan dan kontinuitas proses dan kegiatan industri. dipengaruhi oleh beberapa faktor produksi seperti bahan baku, lahan, tenaga kerja, modal, skala produksi, biaya transportasi, managemen dan lain-lain. Dalam pengambilan lokasi industry ini juga memperhitungkan Teori Weber dan teori susut dan biaya pengangkutan. Yang meminimaliskan biaya dan mendekati lokasi bahan baku.


Komentar