Teori Lokasi Industri Tugas Analisis Lokasi dan Pola Ruang

  • Teori Von Thunen.
    Von Thunen adalah orang pertama yang membuat analitik dasar dari hubungan antara pasar, produksi dan jarak. Dalam teorinya Von Thunen menggunakan contoh kasus tanah pertanian. Dengan pertimbangan kegiatan pertanian memerlukan lahan yang cukup luas dan besar, serta pertanian selalu memiliki pasar diluar wilayah pertaniannya sendiri. Maka dia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Dengan asumsi-asumsi setiap petani akan menjual kelebihan hasil pertanian pada kota pemasaran dengan menanggung biaya transportasi, biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak, petani cenderung memilih tanaman yang menghasilkan profit maksimal.  Setiap teori atau ilmu dari seorang tokoh,pasti memiliki suatu model, yaitu pencerminan yang diidealkan dan mendemonstrasikan ciri-ciri tertentu dari suatu realitas. Kesimpulan dapat disimpulkan bahwa makin tinggi kemampuan umtuk membayar sewa tanah, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. Karena tingkat sewa tanah paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar.
  •  Teori Weber
    Alfred Weber adalah orang yang mempelopori pembentukan teori lokasi pada kegiatan industri pengolahan (manufacturing). Teori ini muncul pada masa revolusi industri di Jerman tahun 1929. Dengan pernyataannya bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location). Weber berpendapat ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu biaya transportasi, biaya tenaga kerja dan kekuatan aglomerasi. Dipandang dari segi tata guna lahan model Weber berguna untuk merencankan lokasi industri dalam rangka mensupli pasar wilayah, pasar nasional dan pasar dunia. Dalam model ini, fungsi tujuan biasanya meminimumkan ongkos transportasi sebagai fungsi dari jarak dan berat barang yang harus diangkut oleh perusahaan. Karena terdapat perbedaan upah buruh anter tempat dan tidak ada keuntungan aglomerasi bila lokasi berdekatan. Weber menyusun model yang dikenal dengan sebutan segitiga lokasional (locational triangle). Menurut Weber, untuk menentukan lokasi industri ada tiga faktor penentu yaitu : Material,  konsumsi, dan tenaga Kerja.
     
      
    Teori Losch  
    August Losch adalah ekonom dari Jerman yang memperluas teori Christaller yaitu memperkenalkan potensi permintaan (demand) sebagai faktor penting dalam lokasi industri, Kedua, kritik terhadap pendahulunya yang selalu berorientasi pada biaya terkecil, padahal yang biasanya dilakukan oleh industri adalah memaksimalkan keuntungan. Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar atau Centre Business District.
     

Komentar